KITAB YOSUA
Kitab ini dinamakan demikian menurut nama tokoh yang
memegang peran utama yang diceritakan yaitu Yosua (Ibrani4:8).
Yosua (Ibrani, יהושוע
- YEHOSYUA' ) berarti 'YHVH Penyelamat' (bhs. Yunani = ιησους - IÊSOUS ) yang
adalah seorang keturunan Efraim (Bilangan 13:8) dan lahir di Mesir (Keluaran
33:11). Pada masa Musa ia memimpin umat Israel waktu berperang dengan orang
Amalek (Keluaran 17:9), dan menyertai Musa di atas bukit Allah (Keluaran 24:13).
Yosua juga termasuk pengintai yang diutus untuk mengumpulkan informasi mengenai
tanah perjanjian (Bilangan 13:8, 16), dan pada akhir hidupnya ia dimakamkan di
Timnathserah (Yosua 24:29-30).
Penulis Kitab
Tidak ada petunjuk langsung yang menceritakan siapa yang
menulis kitab ini, tetapi kemungkinan sebagian besar ditulis oleh Yosua sendiri
(Yosua 24:26) dan dilengkapi oleh Tua-Tua Israel maupun para Imam.
Waktu Berlangsungnya
Dalam (11:8;13:6;19:28) kota Tsur tidak disebut, hanya kota
Sidon Besar. Ini memberi kesan bahwa peristiwa terjadinya sebelum kota Tsur
ditemukan oleh Tutmosis III pada tahun 1485BC.
Dalam (15:63), disebutkan bahwa orang Israel belum
merebut/mengusir orang-orang Yebusit, baru pada zaman Daud orang-orang Yebusit
terusir dari Yerusalem. Ini menunjukkan keadaan sebelum zaman Daud.
Dari data dalam Kel.1:11, disebut bahwa orang israel harus
bekerja keras membangun kota-kota Pitom dan Raamsis, dan dari sejarah diketahui
bahwa kota Raamsis dibangun kembali oleh Firaun Sethos I (1302-1290BC) dan
Ramesses II (1290-1224BC), jadi kemungkinan terjadinya antara tahun 1300-1200.
Tanggal Penulisan
Abad ke-14 SM
Tema
Menaklukkan Kanaan
Intisari Kitab Ini
Kitab ini menyatakan penggenapan Tuhan akan janjiNya untuk
menganugerahkan tanah perjanjian kepada keturunan Israel (Kejadian17:8).
Latar Belakang
Kitab Yosua merupakan kelanjutan sejarah Pentateukh. Kitab
Yosua mencatat peristiwa Israel menyeberangi Sungai Yordan memasuki Kanaan
setelah Musa wafat, dan juga penaklukan dan menetapnya kedua belas suku Israel
di Kanaan di bawah pemimpin Yosua. Tanggal alkitabiah untuk masuknya Israel ke
Kanaan adalah sekitar tahun 1405 SM. Kitab ini meliput 25-30 tahun selanjutnya
dalam sejarah Israel, mengisahkan bagaimana Allah memberikan kepada Israel
"negeri yang dijanjikan-Nya dengan bersumpah untuk
diberikan kepada nenek moyang mereka" (Yosua 21:43).
Sudah sepantasnya, kitab ini dinamakan menurut tokoh utama
yang memainkan peranan utama selaku pemimpin yang ditetapkan Allah sepanjang
kitab ini.
Sejarah pribadi Yosua mempersiapkannya dengan baik untuk
menjadi pemimpin penaklukan. Yosua yang hidup pada akhir masa penindasan Israel
di Mesir menyaksikan kesepuluh tulah hukuman, Paskah pertama, penyeberangan
ajaib Laut Merah, dan tanda-tanda (dan hukuman-hukuman) adikodrati sepanjang
perjalanan Israel di padang gurun. Ia menjadi panglima perang di bawah Musa
dalam perang melawan suku Amalek tidak lama sesudah meninggalkan Mesir
(Keluaran 17:8-16), dan hanya ia sendiri yang menyertai Musa
naik ke Gunung Sinai ketika Allah memberikan Kesepuluh Hukum (Keluaran
24:12-18). Sebagai pembantu Musa, Yosua menunjukkan suatu pengabdian dan kasih
yang mendalam kepada Allah dengan sering kali berada di hadapan Allah untuk
jangka waktu yang lama (Keluaran 33:11); dialah orang yang sangat menghargai
kehadiran Allah yang kudus. Ia pasti belajar banyak dari Musa, penasihat dan
pembimbingnya yang dipercayai, tentang cara-cara Allah dan
kesulitan menuntun umat itu. Di Kadesy Yosua menjadi salah seorang dari dua
belas mata-mata yang mengintai negeri Kanaan. Bersama Kaleb, ia dengan gigih menolak
laporan ketidakpercayaan sepuluh mata-mata yang lain
(Bil 14:1-45). Bertahun-tahun sebelum menggantikan Musa
sebagai pemimpin Israel, Yosua sudah menunjukkan bahwa ia seorang yang beriman,
bervisi, memiliki keberanian, setia, taat dengan sungguh-sungguh, tekun berdoa,
dan mengabdi kepada Allah dan firman-Nya. Pada saat ia dipilih sebagai
pengganti Musa, ia merupakan orang yang "penuh Roh" (Bilangan 27:18;
bd. Ulangan 34:9).
Tradisi Yahudi (Talmud) menyebutkan Yosua sebagai penulis
kitab ini. Dua kali kitab ini menyebutkan bahwa Yosua menulis kitab ini (Yosua
18:9; Yosua 24:26*). Bukti dari dalam kitab ini dengan kuat menunjukkan bahwa
penulisnya telah menyaksikan sendiri penaklukan Kanaan (bd. "kita"
dalam Yosua 5:6; perhatikan bahwa Rahab masih hidup ketika penulis menuliskan
kitab ini, Yosua 6:25). Bagian-bagian yang ditambahkan setelah Yosua wafat --
mis. Yos 15:13-17 (bd. Hakim 1:9-13); Yosua 24:29-33 -- mungkin ditulis oleh
salah seorang tua-tua "yang hidup lebih lama daripada Yosua" (Yosua
24:31). Yosua wafat sekitar tahun 1375 SM ketika berusia 110 tahun (Yosua
24:29).
Tujuan
Kitab Yosua ditulis sebagai catatan mengenai kesetiaan Allah
dalam menggenapi janji-janji perjanjian-Nya kepada Israel mengenai tanah Kanaan
(Yosua 23:14; bd. Kejadian 12:6-7). Kemenangan-kemenangan penaklukan disebut
sebagai tindakan penebusan Allah bagi Israel dan tindakan penghukuman atas
kebudayaan Kanaan yang merosot (lihat Ulangan 9:4). Kekerasan di dalam kitab
ini harus dilihat dari perspektif ini. Arkeologi menegaskan bahwa kebejatan dan
kekejaman yang merajalela menjadi ciri khas dari suku-suku Kanaan yang diganti
oleh Israel.
Survai
Kitab Yosua dimulai di mana kitab Ulangan berakhir. Israel
masih berkemah di dataran Moab (Ulangan 34:1), di sebelah timur Yerikho dan
Sungai Yordan.
Kitab ini terbagi atas tiga bagian.
(1) Bagian pertama (Yosua 1:1--5:15) menggambarkan penugasan
Yosua oleh Allah sebagai pengganti Musa dan persiapan Israel untuk memasuki
Kanaan (Yosua 1:1--3:13), penyeberangan Sungai Yordan (Yosua 3:14--4:24), dan
kegiatan perjanjian mereka yang pertama di negeri itu (pasal 5; Yosua 5:1-12).
Allah berjanji kepada Yosua, "Setiap tempat yang akan diinjak oleh telapak
kakimu Ku-berikan kepada kamu" (Yosua 1:3).
(2) Bagian kedua (Yosua 6:1--13:7) menggambarkan bagaimana
Israel dengan taat maju melawan kota-kota otonom yang bersenjata lengkap dan
memiliki tembok yang dibentengi dengan kuat. Allah memberikan
kemenangan-kemenangan menentukan kepada umat-Nya di wilayah tengah (pasal 6-8;
Yosua 6:1--8:35), selatan (pasal 9-10; Yosua 9:1--10:23), dan utara (pasal
11-12; Yosua 11:1--12:24) Kanaan, sehingga Israel menguasai wilayah pegunungan
(selatan ke utara) sampai ke Negev. Cara luar biasa Israel menaklukkan Yerikho
dengan jelas menunjukkan kepada Israel siapa Pemimpin keselamatan mereka (pasal
6; Yosua 6:1-27).
Kekalahan Israel di Ai menunjukkan kejujuran kitab ini dan
ketaatan yang sungguh-sungguh yang dituntut Allah dari Israel (pasal 7; Yosua
7:1-26).
(3) Bagian ketiga (Yosua 13:8--22:34) mencatat pembagian
tanah oleh Yosua kepada ke-dua belas suku, warisan Kaleb, enam kota
perlindungan, dan ke-48 kota Lewi di antara suku-suku itu. Kitab ini diakhiri
dengan dua amanat perpisahan Yosua (Yosua 23:1--24:28) dan pernyataan singkat
tentang penguburan Yosua dan Eleazar (Yosua 24:29-33).
Ciri-ciri Khas
Tujuh ciri utama menandai Kitab Yosua.
(1) Kitab ini menjadi kitab sejarah PL pertama yang
melukiskan sejarah Israel sebagai bangsa di Palestina.
(2) Kitab Yosua memberikan pengetahuan banyak tentang
kehebatan hidup Yosua selaku pilihan Allah untuk menyelesaikan tugas Musa;
tugasnya ialah menegakkan Israel sebagai umat perjanjian di tanah perjanjian.
(3) Kitab ini mencatat banyak sekali mukjizat ilahi demi Israel,
dua yang paling menakjubkan ialah kejatuhan Yerikho (pasal 6; Yosua 6:1-27) dan
perpanjangan waktu siang hari pada saat pertempuran di Gibeon (pasal 10; Yosua
10:1-43).
(4) Inilah kitab PL terkemuka yang menggambarkan konsep
"perang suci" sebagai suatu tugas khusus dan terbatas yang ditetapkan
Allah di dalam konteks sejarah keselamatan.
(5) Kitab ini menekankan tiga kebenaran akbar mengenai
hubungan Allah dengan umat perjanjian-Nya:
- kesetiaan-Nya,
- kekudusan-Nya, dan
- keselamatan-Nya.
(6) Kitab ini menekankan pentingnya mempertahankan warisan
tindakan-tindakan penyelamatan Allah demi umat-Nya dan pentingnya melestarikan
warisan tersebut dari angkatan ke angkatan.
(7) Kisah panjang dalam kitab ini mengenai pelanggaran Akhan
dan hukumannya (pasal 7; Yosua 7:1-26), bersama dengan berbagai nasihat,
peringatan, dan hukuman lainnya, menekankan pentingnya takut akan Tuhan di
dalam hati umat Allah.
Penggenapan Dalam Perjanjian Baru
Nama Yosua (Ibrani : יהושוע
- YEHÕSYÛA' atau Aram : ישוע - YÊSYÛA' ) adalah nama Ibrani yang sepadan dengan
"Yesus" (Yunani : ιησους - IÊSOUS ) dalam PB
Di dalam peranan menuntun Israel memasuki tanah perjanjian,
Yosua menjadi lambang PL dari Yesus yang berperanan untuk "membawa banyak
orang kepada kemuliaan" (Ibrani 2:10; Ibrani 4:1-13 bd.2Kor 2:14). Juga,
sebagaimana Yosua yang pertama menggunakan pedang hukuman Allah yang dahsyat
dalam penaklukan, demikian pula Yosua kedua akan menggunakannya dalam
penaklukan atas bangsa-bangsa pada akhir sejarah (Wahyu 19:11-16).
nadasilitonga